Agenda Maret 2010
                Kamis,  18 Maret 2010 adalah hari pemberangkatan 100 Muda Praja angkatan XX  dari Jatinangor. Diumumkan pukul 4 sore di posko pusat pelayanan  Nusantara bahwa pemberangkatan akan dilaksanakan mulai pukul setengah  sebelas malam sehingga perkiraan waktu 100 praja akan tiba seluruhnya  besok tanggal 19 Maret 2010. Di mulai dari hari sabtu setelah semua  praja IPDN kampus Manado berkumpul, kegiatan pengasuhan sudah dimulai.
Penerimaan di Kantor Gubernur
                Agenda  awal yang membuka seluruh kegiatan 100 Muda Praja IPDN kampus Manado  adalah penerimaan di kantor gubernur tanggal 23 Maret 2010. Di sini  pertama kalinya praja IPDN kampus Manado menampilkan diri di hadapan  para birokrat provinsi Sulut yang sebagian besar juga alumni IPDN. Dalam  acara penerimaan ini, praja juga mendapatkan kehormatan mendapat kuliah  umum dari Gubernur Sulut saat itu yang saat ini juga terpilih kembali,  seorang purnawirawan TNI Bapak Sinyo Harry Sarundajang. 
Kuliah Umum Direktur IPDN Kampus Manado
                Setelah  memperoleh kuliah umum dari Gubernur Sulut, ternyata Direktur IPDN  kampus Manado yang pertama juga tidak mau kalah. Prof. Dr. Lexie Giroth  S.IP Msi, salah satu guru besar Civitas Akademika IPDN juga turut  memberikan kuliah umum tanggal 26 Maret 2010 dengan mata kuliah Ilmu  Kewilayahan.
Anjang Sana dengan Pengasuh
                Salah  seorang pengasuh TNI IPDN kampus Manado, Pak Noldy Enouch turut berbagi  rasa dengan beberapa praja yang diajak berkunjung ke rumahnya di Jalan  Paniki tanggal 28 Maret 2010. Meski baru beberapa hari menetap di  Manado, ternyata para pengasuh TNI yang masih berwajah baru di muka  praja ini begitu cepat akrab dengan praja seperti orang tua dan anak  sendiri. Kunjungan Bapak Budi Santiadji
                Kepala  bagian ekstrakurikuler dan minat praja, Bapak Budi Santiadji juga tidak  mau kalah. Tidak berapa lama setelah praja tiba seluruhnya di IPDN  kampus Manado, beliau sudah punya rencana jauh-jauh hari untuk turut  berkunjung. Kehadirannya pada tanggal 29 Maret 2010 itu tidak hanya  memberikan arah tentang pembentukan Wahana Wiyata Praja di IPDN kampus  Manado namun juga motivasi berupa kata-kata berharga, “Seseorang yang  terbiasa dengan keadaan sulit akan jauh lebih kuat daripada seseorang  yang terbiasa hidup dengan keadaan serba mudah”. Itulah hikmah dari  ditempatkannya 100 Muda Praja IPDN di Kampus sementara IPDN kampus  Manado, mereka harus bisa mengalahkan keadaan bukan dikalahkan keadaan.
April 2010
                Agenda  bulan April masih tidak begitu jauh dengan yang namanya perkenalan.  Karena memang kehadiran IPDN di Provinsi Sulawesi Utara masih begitu  baru sehingga kegiatan Praja IPDN tidak jauh-jauh dari mendapat  kunjungan atau berkunjung.
Seminar Kepemimpinan Perdana
                Inilah  seminar resmi pertama 100 Muda Praja IPDN kampus Manado. Mengambil  tempat di aula tanggal 3 April 2010. Pertama kalinya mereka bertemu  dengan sesepuh alumni yang karirnya sudah menanjak tinggi, namun  demikian mereka tetap sangat menyayangi almamater. Sebut saja mereka  Bapak A.J. Tumengkol dan Fabian Kaloh yang merupakan alumni APDN daerah.  Kesan akrab sebagai kakak dan adik langsung mereka tunjukkan pada 100  Muda Praja IPDN yang saat itu masih terbawa suasana Kampus pusat di  Jatinangor.
Kunjungan ke Kantor Bupati Minut
                Lokasi  kampus sementara IPDN adalah di kabupaten Minahasa Utara. Bupati  Minahasa Utara pun turut menyambut kehadiran Civitas Akademika IPDN  kampus Manado dengan undangan apel pagi bersama di Kantor beliau pada  tanggal 12 April 2010.
Kunjungan ke Minahasa Selatan
                Sebagai  Provinsi yang memiliki jumlah almamater Perguruan Tinggi Kedinasan Ilmu  Pemerintahan cukup banyak, tidak sulit menemukan almamater IPDN dalam  lingkup birokrasi Provinsi Kepulauan ini. Bapak Ramoy Marcus Luntungan,  Bupati Minahasa Selatan yang sebelumnya juga sempat berkunjung ke kampus  sementara IPDN juga turut mengundang perwakilan dari Civitas Akademika  IPDN kampus Manado untuk berkunjung ke daerahnya pada tanggal 24 April  2010. Sebagai rasa setianya pada almamater pun bahkan beliau  menghibahkan dua unit mobil sebagai bantuan transportasi kepada civitas  IPDN Kampus Manado.
Mei 2010
                Bulan  Mei sudah menjadi bulan ketiga praja IPDN kampus Manado menetap di Bumi  Nyiur melambai sehingga kegiatan berkunjung dan kunjungan pun sudah  mulai berkurang. Bulan Mei pun menjadi bulan kegiatan yang bersifat  Internal bagi Civitas Akademika IPDN kampus Manado.Jalan Juang
                Jalan  juang perdana di awal Mei 2010 praja IPDN Kampus Manado ini merupakan  momen seru dan lucu karena rute yang ditempuh yang dirasa cukup jauh  ternyata hanya mencapai garis finish di belakang kampus. Garis finish  tersebut adalah lokasi perairan ikan milik pengasuh TNI IPDN kampus  Manado, Bapak Noldy Enouch. Satu kenangan yang takkan terlupakan dari  Jalan Juang ini adalah ketika seorang Muda Praja asal Kontingen Riau  Zuhrizan Nur Falah tanpa sengaja jatuh ke dalam sungai dan menimbulkan  tawa tanpa henti di wajah praja lain yang notabene saat itu masih terus  teringat kampus pusat di Jatinangor.
Binjas Futsal
                Unit  Kegiatan Praja paling aktif di IPDN Kampus Manado adalah Binjas Futsal.  Undangan dari organisasi luar untuk menguji kemampuan praja putra IPDN  kampus Manado yang pertama pun tiba pada tanggal 28 Mei 2010. Sayangnya  untuk kompetisi pertama ini IPDN gagal disamping faktor lawan mereka  yang ternyata sudah sangat dewasa dan jauh berpengalaman, tapi ini baru  awal dari perjuangan Tim Futsal IPDN kampus Manado. 
Futsal Hari Kebangkitan Nasional
                Kalau  putra saja bisa main futsal kenapa putri tidak?. Kompetisi futsal antar  kelas diadakan untuk merayakan hari kebangkitan nasional yang  seharusnya dirayakan tanggal 20 Mei namun diundur hingga 29 Mei, tidak  hanya futsal untuk putra bahkan putri pun dapat bagian.Kunjungan Sekjen dan Rektor
                Yang  ditunggu dan yang dinanti adalah kehadiran Pak Rektor. Setelah dua kali  menanti kedatangan Pak Rektor selama 3 minggu sebelumnya akhirnya tepat  pada tanggal 14 Mei untuk pertama kalinya Pak Rektor, Prof.Dr. H. I  Nyoman Sumaryadi Msi bersama Ibu Sekjen Diah Anggaraini mengunjungi IPDN  Kampus Manado. Sayangnya kunjungan mereka yang pertama ini kurang  begitu mendapat kesan bagus karena emosi 100 praja yang masih labil dan  belum menerima keadaan.
7 Mei 2010 (Tim sosialisasi Rektor)
Seminar ROHIS
                Dari  Badan Eksekutif Praja di Bidang Kerohanian Islam juga mendapat undangan  untuk hadir pada Seminar Kepemimpinan Menuju Sulut 2010 tanggal 14 Mei  2010. Pada seminar ini IPDN mendapat perhatian khusus karena menjadi  Mujahid paling pantang menyerah dalam menjawab pertanyaan dari  Narasumber.
Lokakarya Nasional
                Lokakarya  Nasional BEM Nusantara merupakan momen penting bagi IPDN Kampus Manado  karena ini adalah pertama kalinya Praja IPDN tampil berintegrasi bersama  mahasiswa-mahasiswa nyaris dari seluruh Indonesia. Tuan rumah acara ini  kebetulan adalah Universitas Samratulangi yang meminta Prof Dr. Lexie  Giroth selaku Direktur IPDN Kampus Manado menjadi salah satu pembicara  dalam seminar sehingga praja IPDN pun turut di undang hadir. Kesan yang  sangat berbeda begitu terasa saat praja IPDN dengan para mahasiswa  berdampingan, namun demikian sebagai calon kader pamong maka praja IPDN wajib mampu menyesuaikan diri.Kunjungan Pak Bambang Iswadji Nugroho
                Kepala  Bagian Administrasi dan Keprajaan yang dulunya ikut bersama rombongan  Rektor dan Sekjen ini kembali ke IPDN kampus Manado tanggal 21 Juni 2010  dalam rangka menenangkan hati 100 praja yang masih labil. Kunjungan  beliau memberikan pencerahan baru bagi praja IPDN kampus Manado, beliau  bahkan langsung menindak di tempat semua permasalahan yang terjadi di  IPDN kampus Manado. Mulai dari nilai UAS semester 1 hingga masalah  pelatihan.
Prosesi Pernikahan
                Prosesi  pernikahan putri tersayang Direktur IPDN Kampus Manado, Prof. Dr Lexie  Giroth Msi menjadi salah satu pengalaman unik bagi paduan suara dan  Pasukan Inti yang tiba-tiba diminta tampil hanya dengan latihan 5 menit  sebelum prosesi pada pertengahan Juni 2010 ini. Banyaknya Purna praja  yang hadir dalam acara tersebut ditambah kehadiran Rektor dan rombongan  mampu menghangatkan suasana hati kala mampu merasakan besarnya keluarga  besar Civitas Akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri.                
Kunjungan Kedua Rektor IPDN
                Meskipun  sering menerima sms keluhan dari praja IPDN Kampus Manado, Rektor yang  sebelumnya sudah memberikan TV dan Mesin cuci tetap tidak pernah  melupakan anak-anak asuhnya yang terpisah jauh ini. Ketika keadaan sudah  mulai membaik dan beberapa kekurangan di kampus baru ini telah  tertalangi Rektor tetap menyempatkan diri untuk berkunjung sejenak  meskipun tujuan awalnya adalah menghadiri prosesi pernikahan Putri Direktur IPDN Kampus Manado, Prof. Dr. Lexie Giroth Msi.Galaksi Redo
                Kegiatan  gelar aksi besar-besaran praja IPDN kampus Manado dalam rangka menutup  program Wahana Wiyata Praja sementara di masa muda. Menciptakan adanya  gerakan saling mengedepankan nama kelas, mulai dari pidato, menulis  cerpen, rangkaian kegiatan olahraga seperti voli, tarik tambang, lomba  balap karung, jalan jongkok, mading, Box Office Praja dan ditutup pentas  seni. Kegiatan yang cukup ramai ini kelihatannya akan menjadi agenda  rutin praja IPDN kampus Manado setiap tahunnya.
Pergantian Direktur IPDN Kampus Manado
                Di  Akhir Juli 2010, terjadi perubahan posisi Direktur IPDN Kampus Manado  yang awalnya seorang Guru Besar IPDN Prof. Dr. Lexie Giroth Msi diserah  terimakan kepada salah satu pejabat kepercayaan Gubernur Provinsi  Sulawesi Utara, Dr. Noudy. R.P. Tendean S.IP Msi.
Pesiar Terpimpin dan Thanks Giving Day
                Usai  pergantian Direktur, berbagai hal yang menjadi keluhan 100 praja IPDN  kampus Manado langsung ditampung oleh Direktur yang baru. Dr. Noudy .  R.P. Tendean Msi selaku direktur yang baru ini begitu perhatiannya pada  praja hingga menyediakan 5 bus untuk praja melaksanakan pesiar terpimpin  menuju Tondano. Salah satu kejadian bersejarah bagi 100 praja ini yang  saat itu juga bertepatan dengan thanks giving adalah usai melakukan  kunjungan di kediaman gubernur, mereka digiring ke lokasi kampus  sebenarnya IPDN Kampus Manado di kecamatan romboken Tampusu. Ini adalah  pertama kalinya 100 praja IPDN  kampus manado ke sana. Terkesan damai karena pemandangan yang begitu  indah dan alami diiringi hembusan angin dingin Tampusu membalut tubuh  praja saat itu namun dilema dan ketakutan akan terisolir di pedalaman  dan bingung akan pesiar ke mana juga turut melanda mereka.
Pelepasan PL 1
                PL  1 Muda Praja ini merupakan praktek lapangan yang pertama dilaksanakan  sebagai praja oleh 100 praja IPDN kampus Manado. PL 1 Muda Praja IPDN  Kampus Manado ini mengambil lokasi di Kota Bitung, dua kecamatan yaitu  Kecamatan Mahesa dan Air madidi serta dilaksanakan dua kali pembukaan  kegiatan. Pembukaan kegiatan pertama dilaksanakan di dalam kampus IPDN  berupa apel pelepasan yang dipimpin oleh Direktur IPDN Kampus Manado,  Dr. Noudy. R.P. Tendean Msi.
Penerimaan PL 1 di Bitung
                Merupakan  salah satu dari awal rangkaian kegiatan PL 1 Muda Praja di Bitung. 19  Juli 2010 100 Muda Praja yang akan melaksanakan PL 1 mengikuti  penerimaan dan pengarahan di kantor walikota Bitung yang saat itu  dipandu oleh sekretaris Kota Bitung.
Peletakan Batu pertama
                Suasana  megah dan meriah di tengah hutan adalah suasana yang tergambar di  lokasi kampus sesungguhnya IPDN Kampus Manado saat itu. Menjelang  2  hari sebelum PL 1 Muda Praja berakhir, 100 praja yang saat itu  terpencar-pencar di 2 kecamatan dan 10 kelurahan di Kota Bitung ditarik  bersatu untuk sama-sama menghadiri peletakan batu pertama IPDN kampus  Manado yang berlokasi di Kecamatan Romboken Tampusu  tanggal 30 Juli 2010. Gedung baru kampus IPDN yang direncanakan akan  selesai tahap 1 pada bulan januari 2011 tersebut didesain oleh Master  dari Institut Teknologi Bandung. Gubernur Provinsi Sulawesi Utara,  Bupati Minahasa Selatan yang juga alumni APDN turut hadir meramaikan  acara tersebut. Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Ibu  sekretaris Jenderal Menteri Dalam Negeri, Diah Anggaraeni.
Penutupan PL 1
                Setelah  dua minggu magang di 2 kecamatan 10 kelurahan di Kota Bitung, 1 Agustus  2010 merupakan saat untuk berpisah dengan Kota yang terkenal dengan  cakalangnya ini. Mengambil tempat kembali di kantor walikota Bitung dan  dihadiri oleh Purek 3, Benhard Rondonuwu. Penambahan berat badan  terlihat hampir terjadi di seluruh praja IPDN Kampus Manado, saatnya  kembali ke kampus menuju Yudisium Madya Praja.
Yudisium dan Upacara HUT RI di Kantor Gubernur
                Meski  terasa sedih karena Kampus Pusat Jatinangor yang notabenenya juga  sama-sama angkatan XX telah duluan melaksanakan acara Yudisium Madya  Praja, namun semangat 17 Agustus yang dirasakan oleh 100 Muda Praja IPDN  Kampus Manado yang hari itu juga akan berevolusi menjadi Madya Praja  tetap tidak surut. Kegiatan pagi mereka diawali dengan Upacara HUT  Proklamasi Kemerdekaan di dua tempat, dua peleton mendapat mandat untuk  melaksanakan Upacara di Kantor Gubernur sementara sisanya melaksanakan  Upacara di Kampus IPDN Bandiklat Provinsi bersama seluruh staff  Bandiklat. Merupakan tantangan berat bagi dua peleton yang melaksanakan  Upacara di Kantor Gubernur karena ternyata seluruh peserta Upacara yang  berdiri di lapangan  adalah 100% dari  kalangan militer sehingga IPDN yang termasuk di dalamnya pun dituntut 3  jam lebih tak bergerak. Panasnya Kota Manado yang kala itu terasa  ditambah puasa yang dilaksanakan oleh praja muslim menuntut mereka harus  berjuang keras membela nama Almamater, namun pada akhirnya hingga usai  Upacara mereka ternyata sanggup bertahan.                Baru  tiba beberapa menit untuk istirahat, panggilan untuk kegiatan Yudisium  Madya Praja sudah terdengar di PA. 100 calon Madya Praja pun bergegas  menuju aula dan tepat pukul 2 siang acara Yudisium Madya Praja dimulai.  Astah bratah menjadi wakil utama pemakaian dek madya praja yang  dilakukan oleh Direktur IPDN Kampus Manado, Dr. Noudy. R.P. Tendean Msi.  Setelah kegiatan Yudisium usai, Kegiatan Upacara penurunan Bendera  memanggil kembali namun kali ini personil ditukar. Upacara pelepasan  cuti pun menjadi satu rangkaian kegiatan dengan Yudisium Madya Praja.  Kegiatan ini merupakan penutup semua kegiatan di Muda Praja. “100 Madya  Praja yang saat ini berada di Kampus Manado adalah 100 Praja pemberani  yang tangguh” kata Direktur IPDN Kampus Manado yang akan menjadi pemicu  semangat berikutnya bagi 100 Madya Praja IPDN Kampus Manado untuk masa  selanjutnya. 
Madya Praja
Kunjungan Mendagri
                Sehari  setelah kedatangan Madya Praja IPDN Kampus Manado yaitu tanggal 18  September 2010, mereka sudah dipanggil untuk dinas luar menyambut  kedatangan Menteri Dalam Negeri yang akan datang untuk melantik Gubernur  Sulut terpilih 2010. Kedatangan Mendagri tersebut akan didampingi oleh  Rektor IPDN, Prof. Dr. H I Nyoman Sumaryadi  Msi bersama rombongan sehingga kehadiran praja pun diharapkan. Awal  kedatangan Mendagri di bandara disambut oleh 20 perwakilan praja  kemudian usai meninjau lokasi kampus sebenarnya IPDN di Tampusu,  Mendagri yang sudah kelelahan disambut oleh seluruh praja di sepanjang  jalan area kampus sementara IPDN.
Upacara Hut Sulut
                Momen  yang sangat cocok nyaris bersamaan dengan beberapa hari setelah  dilantiknya Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Sinyo Harry  Sarundajang yaitu HUT Provinsi Sulawesi Utara ini menjadi agenda  berikutnya bagi 100 Madya Praja IPDN Kampus Manado. Praja yang terikat  hubungan dinas ini mendapat perintah untuk mengikuti Upacara HUT  Provinsi Sulawesi Utara di Kantor Gubernur pada hari Rabu, 22 September  2010. Ini merupakan kunjungan ketiga Praja IPDN Kampus Manado setelah  sebelumnya menghadiri acara penerimaan dan Upacara HUT proklamasi  Kemerdekaan Indonesia. 
Halal Bihalal
                Masih  dalam suasana Idul Fitri bagi 72 Praja Muslim di IPDN Kampus Manado.  Kerohanian Islam menggelar acara Halal Bihalal seluruh Civitas Akademika  IPDN Kampus Manado yang bertempat di aula dengan dihadiri oleh seorang  ustadz dan Kepala Badan Diklat pun turut hadir meramaikan pada 4 Oktober  2010 lalu. Halal bihalal ini merupakan kegiatan religius dalam rangka  mempererat tali silaturahmi antar seluruh Civitas Akademika IPDN Kampus  Manado.
Seminar  yang mengambil waktu 2 hari mulai tanggal 8 hingga 9 Oktober 2010 ini  cukup membuat lelah praja, namun demikian hingga akhir kegiatan semua  berjalan dengan baik. Mengambil tema, “Implementasikan Kebhinekaan  dengan Melestarikan Budaya Lokal sebagai Pembelajaran bagi Pamong  Praja”. Pembicara dalam rangkaian kegiatan Seminar ini berasal dari  lingkup Civitas Akademika IPDN Kampus Manado, Bandiklat Provinsi dan  tokoh-tokoh masyarakat dari Provinsi Sulut. 
Sosialisasi Jarlatsuh
                Kegiatan  Jarlatsuh yang berlangsung di IPDN Kampus Manado tidak 100% berasal  dari lingkup keluarga besar Civitas Akademika IPDN sehingga dosen-dosen  yang berasal dari Unstrat, Purna Praja IPDN yang ikut ambil bagian  sebagai pelatih dalam kegiatan pelatihan serta pengasuh dari TNI  dipertemukan oleh pejabat fungsional IPDN Kampus Pusat hari itu 29  Oktober 2010 untuk menyamakan persepsi tentang kegiatan Jarlatsuh yang  berlangsung di IPDN Kampus Manado.
Bakti Sosial
                Masih  dalam suasana Idul Fitri dan rangkaian kegiatan yang digelar oleh  ROHIS. Kegiatan Bakti sosial pemberian sumbangan kepada salah satu  pesantren di Kota Manado, Darul Istiqomah. 34 praja yang berperan  sebagai panitia kegiatan ditambah perwakilan wisma hadir dalam kegiatan  tersebut yang digelar pada 30 Oktober 2010.
HUT Direktur IPDN Kampus Manado
                Direktur  IPDN Kampus Manado, Dr. Noudy R.P. Tendean yang berulang tahun pada  tanggal 7 November 2010 yang ke 43 mengundang 100 praja bersama seluruh  Civitas Akademika IPDN Kampus Manado untuk makan malam bersama di salah  satu rumah makan di kawasan Malalayang, Oikano pada 8 November 2010  setelah sebelumnya pada apel pagi mendapat kejutan dari 100 praja IPDN  Kampus Manado. Acara yang diadakan oleh Direktur IPDN Kampus Manado ini  sungguh sangat membuat terharu 100 praja IPDN Kampus Manado yang kala  itu mengalami stress berat karena akan menghadapi UTS di samping  kebersamaan dan kekeluargaan yang menjadi semakin erat di antara Praja  dan Direktur beserta keluarga yang sudah seperti orang tua sendiri bagi  praja di Kampus Manado. 
Idul Adha
                Berlokasi  di Denzippur 4, 71 Praja IPDN Kampus Manado yang beragama Islam  melaksanakan sholat Idul Adha hari itu Rabu, 17 November 2010. Masih  dalam suasana UTS namun semangat Idul Adha hari itu tetap tidak surut  yang dibuktikan dengan praja yang masih sanggup bertahan menahan panas  terik Manado di lapangan Denzipur 4 hari itu. Keikhlasan dan ketulusan  untuk saling memaafkan kembali membasuh jiwa dan nurani praja hari itu.
Penyembelihan Kurban
                Masih  dalam suasana Idul Adha, usai melaksanakan UTS selama 5 hari kegiatan  Praja dan Idul Adha kembali berlanjut hari Sabtu 20 November 2010.  Seekor sapi yang dipersiapkan sebagai kurban sudah berdiri di samping  Wisma Soputan pada hari jum’at. Bersamaan dengan pelaksanaan apel  provinsi, kurban tersebut disera terimakan dari Asisten  Direktur 2 kepada panitia. Meskipun penyembelihan awal dilakukan oleh  Ustadz dan beberapa orang luar namun praja juga mengambil bagian untuk  memotong-motong daging sapi yang menjadi menu favorit ini. 
GALAKSI REDO Part 2
                Kegiatan  ini merupakan kelanjutan dari kegiatan GALAKSI REDO (Gelar Kreativitas  dan Seni Regional Manado) di masa Muda Praja yang dilaksanakan bulan  Juni 2010. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada GALAKSI REDO Part 2  yang dilaksanakan pada tanggal 26 hingga 27 Juni 2010 ini pun juga  sebagian besar mengadopsi dari kegiatan GALAKSI REDO sebelumnya namun  ada beberapa kegiatan yang diubah. Jika sebelumnya mengambil tema, “Torang Samua Basudara dalam naungan Bhinneka Nara Eka Bhakti”, maka untuk tema kali ini lebih mengarah pada peran praja sebagai calon kader pamong, “Menuju Kebangkitan Kader Pamong Berintelektual Tinggi dan Bermental Baja, Sang Tunas Harapan Bangsa”.  Di bidang olahraga, Volly dan Futsal tetap menjadi agenda utama seperti  pada GALAKSI REDO sebelumnya. Pada bidang permainan, mulai dari  memasukkan paku ke dalam botol, jagling dan hulahup menjadi agenda baru.  Sementara untuk menguji intelektualitas praja, lomba cerdas cermat juga  menjadi salah satu agenda kegiatan dalam rangkaian acara GALAKSI REDO  Part 2. Acara dibuka di lapangan futsal pada jum’at sore dengan ditandai  tendangan bola ke dalam gawang oleh Asisten Direktur 2 dan ditutup  Pentas Seni pada malam minggu. Meskipun kegiatan ini menjadi agenda  menarik yang akan dilaksanakan setiap tahun, namun kegiatan GALAKSI REDO  yang pertama dirasakan lebih menarik daripada GALAKSI REDO Part 2  dikarenakan waktu persiapan yang begitu cepat. Semoga kegiatan GALAKSI  REDO Part 3 akan menjadi lebih menarik daripada dua GALAKSI REDO  sebelumnya.Jalan Juang Chapter 2
                Sabtu  malam, 4 Desember 2010 101 Madya Praja IPDN Kampus Manado dikejutkan  pada tengah malam sekitar pukul 01.30 Wita oleh suara peluit yang ditiup  berkali-kali dan gebrakan dari beberapa pengasuh yang menyadarkan  seluruh praja yang saat itu tertidur lelap. Memang hampir seluruh praja  sudah mengetahui bahwa mereka akan distealing pada malam itu sehingga  dengan penuh percaya diri, para praja yang kebanyakan tidur sudah dengan  pakaian PDL keluar berlari dari wisma.  Setelah  distealing 2 kali untuk mengenakan pakaian trening dan PDL, kegiatan  berlanjut dengan Jalan Juang yang memakai rute awal sama dengan jalan  juang sebelumnya. Meski sempat terhambat oleh derasnya hujan yang  mengguyur Desa Maumbi malam itu, tapi kegiatan tetap berlanjut hingga  keesokan paginya. Makan pagi dilaksanakan di salah satu rumah rekan  salah seorang pengasuh TNI, Pak Noldy Enouch. Usai melaksanakan kegiatan  makan pagi barulah seluruh praja bergerak kembali ke kampus. Kegiatan  ini usai jam 10 pagi dengan mengambil jarak sekitar 15 Km. Tetap  semangat Praja!.
Ceremonial Natal IPDN Kampus Manado
                Acara yang sempat dikhawatirkan bakal diundur ini akhirnya bisa terlaksana pada tanggal   Desember  2010 bertempat di aula. Dekorasi mewah yang ditata sendiri oleh para  praja tersebut menjadi nilai keindahan dan kebanggaan serta memperoleh  apresiasi tinggi dari Direktur malam itu. Diawali tarian khas Papua dari  pache dan mache yang berada di kampus manado dan ditutup dengan acara  foto bersama. Acara ceremonial natal ini merupakan perjuangan keras  rekan-rekan praja nasrani yang dilaksanakan dalam rangka menyambut damai  natal, hari raya kebesaran umat Nasrani pada 25 Desember 2010 yang  bertepatan dengan cuti.
 
